Rabu, 19 November 2014

“Keindahan Kreasi Manusia”
EVABELLA A

KAIN KHAS TRADISIONAL INDONESIA



Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang tentunya memiliki berbagai suku dan budaya yang bermacam-macam. Setiap suku di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing. salah satunya busana daerah mereka yang sudah ada sejak zaman kerajaan dan menjadi sebuah warisan budaya yang memukau.
Kain adalah salah satu pelengkap berbusana yang terlihat unik dengan coraknya yang berbeda-beda  di setiap daerah dan tentunya memiliki suatu ciri khas. Dalam beberapa tulisan, kain tradisional Indonesia mempunyai nilai budaya yang tinggi, memiliki makna sejarah dan mendasari pembuatannya. Berikut beberapa ulasan tentang kain-kain tradisional Indonesia :

1. Kain Tapis khas Lampung
         Kain Tapis merupakan salah satu jenis buah tangan indah dari kerajinan tradisional sekaligus pakaian adat khas Lampung. Kain ini biasanya digunakan pada acara pernikahan dan acara tradisional lainnya. Kain Tapis ini berbahan dasar kain ari benang katun yang warnanya agak gelap dengan pewarna alam. Ditambah berbagai motif berwarna ema yang dilakukan dengan teknik sulam atau cucuk. Sebelum disulam biasanya kain dasar direntangkan dengan menggunakan alat bernama tekang.  Pengrajin tapis biasanya wanita dengan kelembutan tangannya. Kehalusan hasil sulam menggambarkan kehalusan budi sang penyulam sekaligus mencerminkan pribadi mereka.

Tapis Lampung yang didesign oleh seorang designer Indonesia bernama Priyo Oktaviano.

2. Kain Tenun Ulap Doyo khas Suku Dayak Benuaq
         Kain ulap doyo adalah kain tenun khas dari Kutai Kartanegara. Biasanya dibuat oleh wanita suku Dayak Benuaq. Bahan kain ini terbuat dari bahan yang alami yaitu serat daun doyo sejenis pandan. Dari daun ini dibuatnya menjadi benang yang kemudian di tenun. Dari kain tenun serat doyo ini dibuatlah hiasan meja, sarung, baju dan sebagainya. Motif Kain Ulap Doyo biasanya diambil dari bentuk-bentuk hewan, tumbuhan dan alam-alam sekitar.

         Selain menjadi kain tenun khas dari Kutai, kain Ulap Doyo ini juga menjadi trend masa kini. Kain ini sudah terkenal di seluruh Indonesia bahkan sampai keluar negeri. Designer –designer Indonesia banyak yang menggunakan kain Ulap Doyo untuk bahan baju yang mereka buat. 

Kain Ulap Doyo yang disulap menjadi sebuah design baju modern oleh Designer Indonesia yaitu Defrico Audy.



3. Kain Ulos khas Sumatera Utara
         Kain Ulos berbentuk selendang yang khas sekali menjadi sebuah ciri-ciri orang Batak. Kain Ulos dilambangkan sebagai kasih sayang dari orangtua untuk anak dan sebaliknya. Dahulu kain Ulos digunakan untuk menghangatkan badan.
Tetapi pada zaman sekarang kain Ulos sudah banyak dimodifikasi dimulai dari pakaian, ikat pinggang, sarung bantal dan lainnya. Kain ini didominasi wrna merah, hitam, puyih yang biasanya ditenun dengan benang warna emas. Ada beberapa kain Ulos yaitu, Ulos Si Tolu Tuho yang biasanya dipakai sebagai selendang wanita, Ulos Suri Suri dan Ulos Rujjat yang biasanya dipakai oleh orang terpandang. Dan masih banyak lagi jenis Ulos-Ulos yang lain. Kain Ulos jenis tertentu dipercaya mempunyai mistis dan dianggap memiliki kekuatan magis bagi yang memakainya.



4. Kain Songket Silungkang khas Sumatera Barat
         Tenun songket asal Silangkang memiliki ualitas tinggi, bukan hanya kilau benang emas bermotif unik tetapi juga melambangkan keindahan, ketekunan dan ketelitian. Songket ini berciri warna merah tua, hijau tua dan biru tua. Bahan dasar kain songket ini adalah benang lusi atau lungsin. Hiasan songketnya menggunakan benang makao. Kain songket bentuk emas selain jumlahnya yang terbatas, harganya pun relative tinggi dan biasanya juga dipakai untuk acara penting. Sedangkan songket bukan dari benang emas, biasanya digunakan untuk kemeja dan selendang.




5. Kain Gringsing khas Bali
         Kain Gringsing berasal dari Desa Tangganan yang sangat terkenal dikalangan kolektor kain tradisional diseluruh dunia. Kain ini diakui dunia memiliki tingkat kesulitan yang luar biasa dalam pembuatannya. Pembuatan kain ini dari awal hingga akhir dikerjakan menggunakan tangan dan menggunakan benang pintal tradisional begitu juga pewarna alami dari kemiri dan akar kulit sunti. Dan yang membuat pembuatan kain ini istimewa adalah pewarnaan kain ini bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Pembuatan motif harus melalui proses tenun dengan ketekunan yang tinggi. Yang paling sulit adalah tenun ikat ganda yang merupakan tingkat kesulitan tertinggi dalam bertenun. Tidak heran jika para kolektor rela membayar tinggi harga kain ini. Dan ada keajaiban dalam kain ini yaitu semakin tua usia dari kain maka akan mengeluarkan warna yang lebih menyala dan bagus.


Kain Gringsing ini juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan baju-baju rancangan para designer. Salah satunya Ghea Panggabean.



SUMBER



http://ngasih.com/2014/10/17/jenis-kain-khas-unik-di-indonesia/

http://www.indonesia.travel/id/destination/628/sawahlunto-kota-tua-bernuansa-pertambangan/article/311/tenun-songket-silungkang-buah-tangan-keterampilan-minangkabau-yang-indah
dan sumber-sumber lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar