Jumat, 24 Oktober 2014

Evabella / MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Evabella
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


INDONESIA ITU UNIK!

Indonesia yang terkenal akan kekayaan alamnya juga terkenal akan budayanya yang bermacam-macam. Bukan hanya itu saja Indonesia memiliki berbagai macam bahasa, budaya dan kebiasaan masyarakatnya yang unik.  Disini penulis akan sedikit membahas tentang budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Yang pertama tentang budaya serta tradisi yang berasal dari Banten yaitu debus. Siapa yang tidak kenal dengan debus. Debus adalah kesenian bela diri yang masih sangat kental dengan aura mistisnya dan terkenal dengan gerakan silat atau bela diri nya yang menggunakan senjata tajam. Kesenian debus banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seorang pemain terhadap serangan benda tajam. Debus sudah tumbuh sejak ratusan tahun lalu yaitu saat penyebaran agama islam di banten. Namun pada masa penjajahan Belanda seni bela diri ini digunakan untuk membangkitkan semangat kepada para pemuda Banten untuk melawan penjajah. Para pemuda Banten terdesak karena para penjajah yang sudah memiliki senjata yang canggih. Satu-satunya senjata yang mereka punya hanyalah warisan leluhur mereka yaitu seni bela diri debus. Dengan berjalannya waktu, seni bela diri ini sekarang menjadi sebuah hiburan pertunjukan diberbagai kalangan masyarakat, bahkan sampai ke luar negeri.



Kedua, budaya potong jari di Wamena, Papua. Tradisi ini dilakukan oleh suku pedalaman Dani khususnya oleh Mama yaitu sebutan wanita tua di Lembah Liem. Ketika ada anggota keluarga yang meninggal maka salah satu jari dari wanita tua tersebut dipotong menggunakan kampak batu. Ketika jari tangan sudah tidak memungkinkan untuk dipotong, maka daun telinga mereka yang harus dipotong. Jika kita melihat warga papua pedalaman sudah banyak terpotong jarinya maka ia telah banyak kehilangan anggota keluarganya. Bahkan ada suatu kasus dimana seorang ibu memotong jari anaknya yang baru lahir dengan cara menggigitnya untuk menghilangkan kesialan yang selama ini dialaminya. Memang terdengar sadis, namun itulah salah satu bentuk kekayaan budaya kita. Ada makna tersirat dibalik budaya ini yaitu sesakit apapun yang kita rasakan, tidak sesakit kehilangan anggota keluarga yang meninggal.



Ketiga kerik gigi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Para wanita yang sudah dewasa dikerik giginya dengan kayu sabagai suatu simbol kedewasaan. Selain itu tradisi ini juga dipercaya sebagai simbol suatu kecantikan untuk menarik para lelaki mendekati para wanita. Gigi para wanita-wanita di Mentawai di kerik sampai gigi terlihat runcing.



Keempat suatu tradisi yang berasal dari Kalimantan yaitu Tato Dayak. Tato memang sudah menjadi trend di dunia luar, tetapi di suku Dayak tato diartikan sebagai suatu simbol tradisi, religi, status sosial seorang dalam masyarakat, serta sebagai bentuk penghargaan suku terhadap keahlian seseorang. Karena itu, tato Dayak tidak bisa dibuat sembarangan. Ada peraturan tertentu dalam pembuatan tato baik pilihan gambarnya maupun menempatan tatonya. Masyarakat dayak mempercayai tato adalah obor dalam perjalanan menuju alam setelah kematian. Bagi suku dayak yang ada di perbatasan Serawak dan Kalimantan Timur, tato di jari melambangkan orang tersebut adalah seorang yang ahli dalam pengobatan. Tato di bagian punggung menggambarkan orang tersebut kuat dalam mengembara dan sudah banyak mengembara ke berbagai kampung. Para pengembara harus melewati ratusan kilometer dalam perjalanannya mengembara. Berbeda dengan golongan Bangsawan, tato yang dimilikinya adalah tato motif burung enggang yaitu burung yang dikeramatkan di Kalimantan. Cara pembuatan tatonya pun tidak gampang, bahkan bisa memakan waktu sampai dua tahun. Yaitu dengan menggunakan sale damar yang disimpan di dalam bambu yang telah dibelah dua dan ujungnya diberi mata tutang yang telah dibakar sampai menyala. Setelah itu kulit digaris dengan mata tutang dan dipukul menggunakan kayu ulin sebesar jari sampai keluar darah serta dimasukan sale damar dengan dicampur emas atau tembaga.



Kelima puasa kamar mandi yang berasal dari Tidong, Kalimantan Utara. Suku-suku yang ada di Tidong percaya tradisi ini bisa membuat pernikahan para pengantin langgeng dan bahagia. Para pengantin biasanya dilarang untuk ke kamar mandi selama tiga hari tiga malam, bahkan dilarang untuk buang air besar, buang air kecil dan mandi. Demi suksesnya tradisi ini, para pengantin hanya diperbolehkan untuk minum dan makan dengan porsi yang sedikit.



Selain tradisinya yang begitu banyak dan bermacam-macam, suatu bahasa dari Indonesia juga dipakai di berbagai Negara. Bahasa Jawa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Republik Suriname, Belanda, Singapura dan Malaysia. Di Singapura orang-orang Jawa Tengah dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan dan jalur kereta api. Bahkan Kallang Airport Estate Singapura dikenal sebagai kampung Jawa, disinilah tempat orang Jawa bermukim berdampingan dengan orang Melayu dan Cina. Sedangkan di Belanda masyarakatnya banyak yang menyukai sastra Jawa. Sehingga banyak masyarakat Belanda yang belajar bahasa Jawa. Maka tidak jarang jika kita menemukan Universitas di Belanda yang didalamnya terdapat naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau sastra Jawa terdahulu yang masih terawat.

Bukan hanya itu saja, masyarakat Indonesia juga terkenal akan mistiknya. Orang-orang terdahulu khususnya orang jawa sangat percaya dengan yang namanya Mitos, yaitu sebuah istilah dari orang terdahulu yang dipercayai maknanya sampai sekarang. Kejadian-kejadian di alam sekitar yang berhubungan dengan pertanda untuk memperingatkan sesuatu dan terjadi secara terus menerus tidak bisa hanya diabaikan. Karena dipercayai sudah banyak kejadian yang ternyata membawa dampak yang besar. Inilah beberapa contoh mitos yang berkembang di Jawa. Burung pipit yang berkicau terus-menerus maknanya bahwa ada tamu yang ingin berkunjung ke rumah kita. Apabila burung bertengger didepan atau disisi kanan, tandanya tamu yang datang akan membawa berita baik. Tetapi apabila burung bertengger di sisi belakang atau disisi kiri tandanya tamu yang datang akan membawa berita buruk atau malapetaka. Kedua burung gagak berputar-putar di atas rumah. Burung gagak dipercayai membawa hal-hal mistis. Apabila ini terjadi konon ada penghuni rumah yang ingin meninggal dunia. Ketiga celaka bila menabrak kucing bermakna kita harus hati-hati karna bisa celaka. Keempat dilarang foto bertiga, konon bila hal ini dilanggar maka orang yang berfoto ditengah akan meninggal. Kelima ayam jantan berkokok sore atau tengah malam, bermakna akan datang wabah penyakit atau gangguan makhluk halus. Keenam jangan bersiul di sore atau malam hari, konon hal ini dipercayai bisa mengundang makhluk halus. Dan apabila sudah datang, maka mereka akan membalas siulan kita. Itulah beberapa mitos-mitos menurut budaya Jawa. Percaya atau tidak semua kembali ke diri kita masing-masing.

Masyarakat Indonesia juga mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang unik. Inilah beberapa kebiasaan orang Indonesia yang unik.
Menunjuk menggunakan jempol untuk bersikap sopan. Banyak yang bertanya mengapa orang Indonesia khususnya orang Jawa menunjuk menggunakan jempol sedangkan banyak orang yang menunjuk menggunakan jari telunjuk agar lebih jelas. Menurut orang Jawa menunjuk menggunakan jempol dilakukan untuk menunjukan sikap yang sopan.
Kesurupan dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Sedangakan orang luar negeri mengaitkan hal ini adalah hanya sebuah kelainan kondisi psikologis seseorang.
Sakit ‘masuk angin’. Orang luar negeri sering bertanya dan terheran-heran dengan sakit masuk angin. Mereka juga segan jika dikaitkan untuk menggunakan jaket pada malam hari. Saran untuk memakai jaket pada malam hari pun hanya berlaku bagi orang Indonesia saja.
Kerokan merupakan suatu bentuk penyembuhan untuk solusi masuk angin. Padahal sebagian dokter mengatakan bahwa kerokan berbahaya bagi kesehatan, karena bisa merusak pembuluh darah.

            Demikian sedikit budaya Indonesia yang penulis bahas dalam blog ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya. Penulis berharap saran dan kritiknya.




SUMBER




Tidak ada komentar:

Posting Komentar