Evabella
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
INDONESIA ITU UNIK!
Indonesia
yang terkenal akan kekayaan alamnya juga terkenal akan budayanya yang
bermacam-macam. Bukan hanya itu saja Indonesia memiliki berbagai macam bahasa, budaya dan kebiasaan masyarakatnya yang unik. Disini penulis akan sedikit membahas tentang
budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Yang
pertama tentang budaya serta tradisi
yang berasal dari Banten yaitu debus. Siapa yang tidak kenal dengan
debus. Debus adalah kesenian bela diri yang masih sangat kental dengan aura
mistisnya dan terkenal dengan gerakan silat atau bela diri nya yang menggunakan senjata tajam. Kesenian debus banten ini banyak menggunakan dan
memfokuskan di kekebalan seorang pemain terhadap serangan benda tajam. Debus
sudah tumbuh sejak ratusan tahun lalu yaitu saat penyebaran agama islam di
banten. Namun pada masa penjajahan Belanda seni bela diri ini digunakan untuk
membangkitkan semangat kepada para pemuda Banten untuk melawan penjajah. Para
pemuda Banten terdesak karena para penjajah yang sudah memiliki
senjata yang canggih. Satu-satunya senjata yang mereka punya hanyalah warisan
leluhur mereka yaitu seni bela diri debus. Dengan berjalannya waktu, seni bela
diri ini sekarang menjadi sebuah hiburan pertunjukan diberbagai kalangan
masyarakat, bahkan sampai ke luar negeri.
Kedua, budaya potong jari
di Wamena, Papua. Tradisi ini
dilakukan oleh suku pedalaman Dani khususnya oleh Mama yaitu sebutan wanita tua
di Lembah Liem. Ketika ada anggota
keluarga yang meninggal maka salah satu jari dari wanita tua tersebut dipotong
menggunakan kampak batu. Ketika jari tangan sudah tidak memungkinkan untuk
dipotong, maka daun telinga mereka yang harus dipotong. Jika kita melihat warga
papua pedalaman sudah banyak terpotong jarinya maka ia telah banyak kehilangan
anggota keluarganya. Bahkan ada suatu kasus dimana seorang ibu memotong jari
anaknya yang baru lahir dengan cara menggigitnya untuk menghilangkan kesialan
yang selama ini dialaminya. Memang terdengar sadis, namun itulah salah satu bentuk kekayaan budaya kita. Ada makna tersirat dibalik budaya ini
yaitu sesakit apapun yang kita rasakan, tidak sesakit kehilangan anggota
keluarga yang meninggal.
Ketiga kerik gigi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Para wanita yang sudah dewasa dikerik
giginya dengan kayu sabagai suatu simbol kedewasaan. Selain itu tradisi ini
juga dipercaya sebagai simbol suatu kecantikan untuk menarik para lelaki mendekati para wanita. Gigi para wanita-wanita di Mentawai di kerik sampai gigi terlihat runcing.
Keempat suatu tradisi yang berasal dari Kalimantan yaitu Tato Dayak.
Tato memang sudah menjadi trend di dunia luar, tetapi di suku Dayak tato
diartikan sebagai suatu simbol tradisi, religi,
status sosial seorang dalam masyarakat, serta sebagai bentuk penghargaan suku
terhadap keahlian seseorang. Karena itu, tato Dayak tidak bisa dibuat
sembarangan. Ada peraturan tertentu dalam pembuatan tato baik pilihan gambarnya
maupun menempatan tatonya. Masyarakat dayak mempercayai tato adalah obor dalam
perjalanan menuju alam setelah kematian. Bagi suku dayak yang ada di perbatasan
Serawak dan Kalimantan Timur, tato di jari melambangkan orang tersebut adalah
seorang yang ahli dalam pengobatan. Tato di bagian punggung menggambarkan orang
tersebut kuat dalam mengembara dan sudah banyak mengembara ke berbagai
kampung. Para pengembara harus melewati ratusan kilometer dalam perjalanannya
mengembara. Berbeda dengan golongan Bangsawan, tato yang dimilikinya adalah
tato motif burung enggang yaitu burung yang dikeramatkan di Kalimantan. Cara
pembuatan tatonya pun tidak gampang, bahkan bisa memakan waktu sampai dua
tahun. Yaitu dengan menggunakan sale damar yang disimpan di dalam bambu
yang telah dibelah dua dan ujungnya diberi mata tutang yang telah dibakar sampai menyala. Setelah itu kulit digaris dengan mata tutang dan
dipukul menggunakan kayu ulin sebesar jari sampai keluar darah serta dimasukan
sale damar dengan dicampur emas atau tembaga.
Kelima puasa kamar mandi yang berasal dari Tidong, Kalimantan Utara. Suku-suku
yang ada di Tidong percaya tradisi ini bisa membuat pernikahan para pengantin
langgeng dan bahagia. Para pengantin biasanya dilarang untuk ke kamar mandi
selama tiga hari tiga malam, bahkan dilarang untuk buang air besar, buang air
kecil dan mandi. Demi suksesnya tradisi ini, para pengantin hanya diperbolehkan untuk minum dan makan dengan porsi yang sedikit.
Selain tradisinya yang begitu banyak dan bermacam-macam, suatu
bahasa dari Indonesia juga dipakai di berbagai Negara. Bahasa Jawa digunakan
sebagai bahasa sehari-hari di Republik Suriname, Belanda, Singapura dan Malaysia.
Di Singapura orang-orang Jawa Tengah dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan
dan jalur kereta api. Bahkan Kallang Airport Estate Singapura dikenal sebagai
kampung Jawa, disinilah tempat orang Jawa bermukim berdampingan dengan orang
Melayu dan Cina. Sedangkan di Belanda masyarakatnya banyak yang menyukai sastra
Jawa. Sehingga banyak masyarakat Belanda yang belajar bahasa Jawa. Maka tidak
jarang jika kita menemukan Universitas di Belanda yang didalamnya terdapat
naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau sastra Jawa terdahulu yang masih terawat.
Bukan hanya itu saja, masyarakat Indonesia juga terkenal akan
mistiknya. Orang-orang terdahulu khususnya orang jawa sangat percaya dengan
yang namanya Mitos, yaitu sebuah istilah dari orang terdahulu yang dipercayai
maknanya sampai sekarang. Kejadian-kejadian di alam sekitar yang berhubungan
dengan pertanda untuk memperingatkan sesuatu dan terjadi secara terus menerus
tidak bisa hanya diabaikan. Karena dipercayai sudah banyak kejadian yang
ternyata membawa dampak yang besar. Inilah beberapa contoh mitos yang berkembang
di Jawa. Burung pipit yang berkicau
terus-menerus maknanya bahwa ada tamu yang ingin berkunjung ke rumah kita.
Apabila burung bertengger didepan atau disisi kanan, tandanya tamu yang datang
akan membawa berita baik. Tetapi apabila burung bertengger di sisi belakang
atau disisi kiri tandanya tamu yang datang akan membawa berita buruk atau
malapetaka. Kedua burung gagak
berputar-putar di atas rumah. Burung gagak dipercayai membawa hal-hal
mistis. Apabila ini terjadi konon ada penghuni rumah yang ingin meninggal
dunia. Ketiga celaka bila menabrak
kucing bermakna kita harus hati-hati karna bisa celaka. Keempat dilarang foto bertiga, konon bila hal
ini dilanggar maka orang yang berfoto ditengah akan meninggal. Kelima ayam jantan berkokok sore atau tengah malam,
bermakna akan datang wabah penyakit atau gangguan makhluk halus. Keenam jangan bersiul di sore atau malam hari,
konon hal ini dipercayai bisa mengundang makhluk halus. Dan apabila sudah
datang, maka mereka akan membalas siulan kita. Itulah beberapa mitos-mitos
menurut budaya Jawa. Percaya atau tidak semua kembali ke diri kita
masing-masing.
Masyarakat Indonesia juga mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang
unik. Inilah beberapa kebiasaan orang Indonesia yang unik.
Menunjuk menggunakan jempol
untuk bersikap sopan. Banyak yang bertanya mengapa orang Indonesia khususnya orang
Jawa menunjuk menggunakan jempol sedangkan banyak orang yang menunjuk
menggunakan jari telunjuk agar lebih jelas. Menurut orang Jawa menunjuk
menggunakan jempol dilakukan untuk menunjukan sikap yang sopan.
Kesurupan dikaitkan dengan hal-hal
yang berbau mistis. Sedangakan orang luar negeri mengaitkan hal ini adalah
hanya sebuah kelainan kondisi psikologis seseorang.
Sakit ‘masuk angin’. Orang luar negeri sering
bertanya dan terheran-heran dengan sakit masuk angin. Mereka juga segan jika
dikaitkan untuk menggunakan jaket pada malam hari. Saran untuk memakai jaket
pada malam hari pun hanya berlaku bagi orang Indonesia saja.
Kerokan merupakan suatu bentuk
penyembuhan untuk solusi masuk angin. Padahal sebagian dokter mengatakan bahwa
kerokan berbahaya bagi kesehatan, karena bisa merusak pembuluh darah.
Demikian sedikit budaya Indonesia
yang penulis bahas dalam blog ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya. Penulis
berharap saran dan kritiknya.
SUMBER
http://www.beritaunik.net/unik-aneh/6-negara-yang-menggunakan-bahasa-jawa.html
http://ensiklopediaindonesia.com/seni-dan-budaya-indonesia/tradisi-ekstrim-suku-dani-potong-jari-saat-berduka/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar